Ikhlas. Sesuatu yang mudah dikatakan tapi sulit dilakukan oleh banyak orang. Banyak yang bilang dirinya ikhlas tapi sebenarnya iri, tak rela melakukan sesuatu. Ikhlas sendiri artinya adalah tulus, murni, melakukan sesuatu. Di sini kita tidak meminta balasan apapun.
Banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari permasalahan muncul karena sifat tidak ikhlas. Itu biasanya adalah orang egois dan orang yang tidak bisa bersabar. Jika orang tidak
Ikhlas Itu Selalu Merasa Positif (Positif Feeling)
Berprasangka positif atau berpikir positif sebenarnya harus dimulai dengan berperasaan positif atau merasa positif (positive feeling). Jadi pada mulanya dimulai dari hati. Bagaimana Anda akan berpikir positif kalau perasaan Anda diliputi oleh ion-ion negatif? Mengejar kesuksesan dan kebahagiaan dengan berpikir positif saja memang bisa berhasil. Namun, hasilnya akan lebih optimal jika kita menggunakan perasaan positif dan menyelaraskannya dengan pikiran positif.
Ketika perasaan Anda negatif alias dipenuhi nafsu dan emosi, apa yang Anda rasakan? Makin jauh dari “kemudahan”? Benar sekali.
Bayangkan ketika kita berada di zona nafsu. Kita selalu diliputi rasa cemas, takut, dan penuh amarah. Alhasil, kita seperti kehabisan tenaga. Karena memang energi yang menyelimuti zona ikhlas adalah berbagai perasaan positif yang berenergi tinggi seperti rasa syukur, sabar, fokus, tenang dan bahagia.
Itulah sebabnya, di saat-saat energi kita terkuras oleh kesedihan, kekecewaan, kekesalan, dan kemarahan, cara yang paling bijak adalah dengan mengikhlaskan sesuatu yang menimbulkan perasaan tersebut. Ikhlas berarti kita menghentikan proses berkurangnya energi dan mulai melakukan pengisian ulang (self recovery). Terkadang dalam proses tersebut kita membutuhkan penyaluran energi positif dari orang lain lewat kata-kata atau perhatiannya, atau dari alam lewat kesejukan dan keindahan yang dimilikinya.
Ikhlas Itu Kekuatan (Power)
Pada prinsipnya, ikhlas merupakan keharusan hakiki yang mesti ada dalam diri setiap orang. Ketika ikhlas itu ada, akan kuat dan tangguhlah dirinya. Sebaliknya ketika ikhlas telah hilang, maka akan rapuh dan lemahlah dirinya. Ketika seseorang mengatakan, ”Ikhlaskan saja,” ketika mengalami kehilangan seseorang atau sesuatu yang dicintainya. Artinya ”Kuatkan kembali dirimu, jangan larut dalam kesedihan yang akan menghabiskan energi positifmu.”
Hal itu karena manusia itu sendiri diciptakan dari fitrah (ruh suci, Q.S. al-Rûm/30: 30).
Berbeda dengan kondisi, dimana setiap orang berbuat penuh pamrih, ukuran perbuatan dinilai dari banyaknya orang yang terkagum-kagum. Hidup penuh kebohongan, kemunafikan dan kepura-puraan. Tampak hebat padahal rapuh, terlihat kaya padahal miskin, kelihatan khusyu’ padahal jahat. Maka kebobrokan akan melanda pelakunya, keluarga, bangsa dan negaranya. Hidup serba semu, kekayaan nisbi sebagai hasil korupsi, jabatan diraih karena penuh tipu dan rekayasa, dan bermu’amalah penuh basa basi menebar janji tanpa bukti. Ruh telah hilang dari jasad. Ikhlas telah lenyap dari amal perbuatan.
Ikhlas menjadikan manusia suka berbagi (manusia sosial)
Semakin besar ikhlas melekat dalam hati, keinginan berbagi semakin besar. Hal itu karena manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang suka berbagi kesenangan dengan orang lain. Sebaliknya, orang yang tidak ikhlas, tidak mau berbuat sesuatu kalau tidak membawa keuntungan pribadi. Dia hanya mementingkan diri sendiri, menjadi manusia egois. Manusia egois hatinya selalu berkeluh kesah. Bila ditimpa kesusahan, resah, dan ketika mendapat kekayaan, amat kikir (QS al-Ma’ârij [70]: 19-21). Sedangkan manusia ikhlas adalah manusia sosial. Dia senang membagi kesenangan kepada orang lain. Semakin dibagi kesenangan itu, Allah melipatgandakan dengan berbagai kesenangan yang lain. Dia bahagia telah membagi, dan gelisah karena belum dapat kesempatan untuk membagi.
Ikhlas menjadikan manusia kaya
Tanda orang kaya dilihat dari pemberiannya. Semakin banyak pemberiannya, semakin kaya orang itu. Karena orang ikhlas itu suka berbagi, maka sesungguhnya dia orang kaya, meskipun mungkin miskin harta.
Kalaulah tidak kaya harta, tapi kaya hati, syukur alhamdulillah bila kaya harta pula. Maka Rasulullah Swa. Bersabda: ”Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah”. Allah berfirman: ”Kamu sekali-kali tidak akan mendapatkan kebaikan sehingga mampu memberikan apa yang kamu cintai”. (Q.S. Ali Imrân [3]: 92). Hanya dengan keikhlasan yang tinggi seseorang dapat memberikan harta yang paling dicintai. Itulah orang kaya.
Ikhlas meningkatkan kinerja
Betapa tidak, guru yang ikhlas tidak perlu diawasi oleh kepala sekolah. Karyawan yang ikhlas, tidak penting direktur ada atau tidak. Pegawai yang ikhlas, tidak memandang kehadiran majikan. Semua bekerja tanpa pamrih. Mereka senang melakukan pekerjaan itu dengan sepenuh hati. Ikhlas beramal hasil maksimal, demikian pepatah mengatakan. Maka hasil dari perbuatan al-mukhlishîn (orang-orang ikhlas) itu adalah kemajuan, kejayaan, dan kemakmuran.
Ikhlas menciptakan hidup damai
Orang yang ikhlas tidak pernah membuat masalah, sehingga menimbulkan kekacauan, keributan, dan kerusakan. (Q.S. al-Rûm [30]: 41) Orang yang ikhlas tidak pula suka menghindar dari masalah, lari dari kenyataan, lalu menyalahkan orang lain. Orang yang ikhlas adalah manusia problem solver (pemecah masalah) yang tidak pernah menghindar dari masalah. Dia menghadapinya dengan gagah berani, mencari solusi dengan cara-cara yang cerdas dan bijak. Manusia problem solver (pemecah masalah) kokoh berdiri bagaikan karang, menghadapi masalah dengan jiwa besar yang dibangun dari ruh ikhlas. Orang ikhlas adalah manusia wajar, santun, ramah tidak gampang marah.
Sekali lagi, mari kita belajar untuk ikhlas agar apapun yang kita lakukan tidak menjadi beban. Ikhlas bisa dimulai dari hal kecil. Seperti membantu tanpa pamrih. Atau sedekah sepenuh hati.
Saya sangat setuju jika ikhlas itu membuat kita kuat. Mengikhlaskan seseorang yang kita sayangi untuk pergi selamanya membuat saya menjadi kuat dan lebih kuat dari sebelumnya dalam menjalani hidup.
Semangat untuk semua yang telah bekerja keras dalam aktivitas hari ini. Semoga esok hari pun kita dapat melakukan aktivitas dengan semangat dan senyuman di wajah. Sudahkan anda membuat seseorang senang hari ini? Jangan lupa ya...
huphuphaphap terima kasih telah membaca tulisan ini~ :DDD
sumber:
sumber:
No comments:
Post a Comment